one by one,
the stained human shadows stretch out and cover up the sky.
eventually,
the birds will be chased out of their nests and vanish into the black clouds.
with your profile dyed in the color of the twilight,
you look so lonely all by yourself.
in a corner of the park, the white gardenia flowers move my heart.
gripping your hand tightly in mine,
I'm going to recall the memories I've shut off.
am I going to repeat the faults I once committed?
thus,
this town will probably be swallowed up in the darkness,
and vanish without a single sound.
that day,
we were separated,
and we are never to see each other again.
meaninglessly,
I whispered against the windows of the train running on the iron bridge.
the ever advancing world,
leaving me behind,
is just like the dream I had yesterday.
if only I could break down everything to redo them all over again.
right now,
the sun rising up in the eastern sky is illuminating everything.
on the top of my lungs,
I shout out to your back,
swimming in the muddy river.
to whose capriccio do I owe this intense feeling, though it's not truly here?
and so I'm going to stamp on my forgotten bass drum.
Not everything I write is about me or even you. But if the shoe fits, feel free to wear it.
Sabtu, 09 Juli 2016
Pergilah keluar sebentar, karena sayang, ada begitu
banyak hal di luar sana. Ada begitu banyak hiruk-pikuk pada setiap harinya.
Kau bukanlah kepompong, kau takkan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Sendi-sendi mu malah akan berkarat, tubuh mu akan kaku.
Orang-orang mengatakan sinar UV begitu buruk, udara
begitu pekat seperti berkabut, tapi sayang, hal itu tak mengapa. Memang ada
begitu banyak hal yang terjadi.
Jangan takut.
Berjalanlah perlahan.
Karena sesungguhnya sayang, berdiam diri pun takkan
pernah bisa menghentikan waktu.
Kau bukanlah kepompong, kau takkan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Sendi-sendi mu malah akan berkarat, tubuh mu akan kaku.
Jadi sayang, biarkanlah, karena sekarang yang kau miliki
hanyalah dirimu sendiri.
Bergegaslah sayang, jangan lagi menoleh, karena aku akan
tetap disini untuk selamanya.
Never Ending Fight
"bullying is justice, we're punishing wickedness"
we're the one who taught that to children
adult versus adult,
a battle of right and wrong answers
on TV,
we teach children who's "wrong"
that heroes must kill villains
as they watch TV,
children end up thinking that "Evil must be destroyed"
if I were right,
and you were in the wrong
would that mean our fate would be to fight each other?
we always fight over the answer
but it's because we're both here that we can find an "answer"
in this world where there are demons and angels
we can't tell who's right and who's wrong
"Demon or Angel"
we have no way to know which one we are
and we don't want to know either
in a terrible world ruled by justice
if the majority is "right", then everyone is "wrong"!?
Dear God who created "justice", can you hear me?
it's because you created such a thing that everyone fights
I thought that the evil I should fight was inside me
that I shouldn't blame the world
changing something is nearly the same thing
as changing yourself
if "we" ourselves change, it's nearly the same thing
as changing the world
in this world where there are demons and angels
we can't tell who's right and who's wrong
we should be able to find the "answer" by considering all the dissenting opinions
if you just insist you're right, it's not an "answer"
if my biggest contradiction is that I object to your objections
does that mean that everything I say is nonsense?
Minggu, 19 Juni 2016
Manusia
Jadi harus darimana aku memulai untuk menceritakannya? Terlalu banyak hal-hal yang sulit untuk dijelaskan, begitu kata orang-orang. Rasa-rasanya sudah diujung tenggorokan kata-kata itu berjalan dan entah kenapa tidak dapat dikeluarkan seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Padahal sudah susah payah memilah-milah kata yang tepat, sudah berlatih raut wajah seperti apa yang harus ditunjukkan. Hanya dalam seperkian detik semua itu terasa tak berarti lagi.
Ah bukankah sudah banyak orang yang berkeluh kesah tentang ini? Bahkan aku jamin mereka juga tahu penyebabnya, tapi masih saja tak mau mengambil langkah walau mereka juga tahu apa solusinya. Bukankah manusia sangat menyebalkan? Mereka menggerutu tentang sulitnya hidup padahal mereka sendiri juga tahu bagaimana mengatasinya dan kenapa hal itu bisa terjadi. Mereka memilih untuk menyangkal kebenaran dan memaksakan semuanya harus mampu menopangnya. Lantas melontarkan sumpah serapah kepada manusia lainnya, bahkan Sang Pencipta.
Ketika keputusasaan dan kesendirian menggerogoti, manusia mempertanyakan Tuhan dengan makian kenapa semua harus tercipta di dunia ini. Merasa telah hidup secara tidak adil, membenci hal-hal yang seharusnya tak dibenci dan menyakiti manusia lainya. Tapi ketika kebahagiaan dan kasih sayang menyelimuti, manusia melupakan Tuhan dengan kesombongan betapa sempurnanya hidup yang dimiliki.
Haruskah ku katakan juga jika manusia adalah makhluk yang paling tak berperasaan? Bertindak sesuka hati, plin-plan, mamaksa untuk didengar daripada mendengar, memaksa untuk dipahami daripada mencoba untuk memahami.
Siapa itu yang meminta untuk mati lalu tiba-tiba berdoa memohon-mohon untuk hidup lebih lama? Iya, manusia.
Kenapa harus menjalani hidup yang penuh dengan kerumitan ketika pada akhirnya akan meninggal? Karena hiduplah manusia bisa melakukan kesalahan dan lalu apa? Terkena hukuman dari Tuhan atas tindak kejahatan selama bernafas di dunia yang katanya hanya sementara. Kenapa tidak Tuhan menciptakan manusia langsung di surga yang katanya kekal, tanpa harus bersusah payah menjalani hidup?
Pertanyaannya adalah, untuk apa manusia hidup? Mencari kebahagiaan? Kekayaan? Status? Ah ini semua hanya gurauan, bukan?
Apa manusia tahu apa itu kebahagiaan tanpa harus menjalani kesedihan? Apa manusia tahu bagaimana nikmatnya menjadi kaya sebelum tertampar kemiskinan?
Apa jawaban sebenarnya?
Dilahirkan tanpa kemampuan apa-apa, mendapat kasih sayang dan perhatian, lalu beranjak tua dan ditinggalkan. Lantas apa yang tersisa?
Apa alasan Tuhan menciptakan manusia untuk hidup di dunia yang katanya hanya sementara ini? Sebagai ujian untuk memilah-milah manusia mana yang pantas masuk ke dalam surga-Nya? Bukankah setelah menjalani siksaan kejam dari para penjaga nerka manusia pada akhirnya bisa memasuki surga walau dengan tubuh yang tak layak?
Tulisan ini dibuat bukan untuk mempertanyakan Tuhan dan semesta-Nya.
Minggu, 01 November 2015
Entel Mask, Real or Fake?
Hari ini aku mau bahas Entel mask yang konon dari negeri gingseng. Namun sayangnya setelah aku coba gooling sana sini hasilnya nihil. Anehnya yang muncul malah Entel nama perusahaan radio di Korea Selatan. Jadi bingung sendiri, ini masker dari brand mana? Does this company really exist or not?
Aku sendiri tahu masker ini dari sini Jumlah review yang
membanjiri OS tersebut pasti membuat siapa pun percaya dong ya? apa lagi harganya yang sangat murah untuk 10pcs, siapa yang tidak tergoda?
Aku tegaskan
sekali lagi, aku bukan mau mengklaim kalau produk ini palsu atau asli. Aku hanya ingin men-share hal aku peroleh dari sini, biar ke depannya pembeli lainnya punya referensi lebih atas produk ini.
Produk ini mengklaim bebas silikon, ethanol, artificial dyes, paraben, dan mineral oil. Masker sheet ini memiliki 11 variant. Isinya sama seperti mask sheet pada umumnya, kalau untuk ku masker ini terlalu besar, entah wajah ku yang mungil atau standarisasi ukuran disana memang seperti itu ya.
Aku beli yang variant black pearl karena manfaatnya sesuai dengan yang aku inginkan. Tapi sayangnya masker ini buat kulit ku jadi agak gatal. Aku lumayan sering pakai mask sheet dari Korsel dan belum pernah seperti ini. Wanginya pun sangat menusuk seperti parfum AXE. Ketika dipakai kepala ku cukup pusing karena aroma yang sangat amat menyengat dari masker ini. Belum sampai 15 menit aku langsung ganti masker ini karena gak kuat sama aromanya dan karena membuat kulit agak panas dan gatal.
Semakin kecewa aku lihat kemasannya dan kaget banget baca teks bahasa inggrisnya yang hancur banget secara grammar dan struktur. Secara logikanya ya, perusahana mana sih yang enggak mampu menyewa translator? berapa sih biaya translator? Kalau sudah dapat sertifikat departemen kesahatan disana, aku bisa mengkategorikan jika Brand ini bukan Brand kecil dong, benar gak?
Gak tau ya kenapa aku jadi keingat masker snail white yang dipalsukan di china. padahal Namu Life selaku perusahaan yang mengeluarkan produk snail white mask sudah memberitahukan kalau produk tersebut palsu. Coba deh kamu googling dan lihat bungkusnya, teks bahasa inggrisnya pun kacau dan tulisannya banyakyang,kayak gini. Paham kan maksudnya?
Bagi yang pernah beli masker Entel ini dan sudah memakainya selama berbulan-bulan tolong berbagi infonya!
Langganan:
Postingan (Atom)
Design by: StarSunflower Studio | Made with Vintage Mini Kit by: Etoile du nord