She's imperfect, but she tries.
She is good, but she lies.
She is hard on herself.
She is broken and won't ask for help.
She is messy, but she's kind.
She is lonely most of the time.
She is all of this mixed up and baked in a beautiful pie.
She is gone, but she used to be mine.
Not everything I write is about me or even you. But if the shoe fits, feel free to wear it.
Sabtu, 11 Juli 2020
Selasa, 29 November 2016
"Apa kau tahu alasan ku dimasukkan kesini?"
"Karena kau gila?" jawab ku lugas
"Aku tidak gila! Hanya saja pikiranku ini sebenarnya bukan punyaku. Ini pikiran banyak orang yang kebetulan ada dalam diriku." Dia menatap ku yang sedang mengernyitkan dahi, berusaha untuk mencerna kata-katanya.
"Dalam pikiran ku ini, sudah ada tempelan-tempelan bagaimana seharusnya hidup yang benar, yang sama kayak orang lain." jelasnya. "Kamu pikir aku mau tinggal disini? Tidak! Pikiran ku semakin sesak dengan tempelan-tempelan di sini. Jadi orang gila mesti begini, orang yang tak waras tidak boleh begitu." tambahnya.
"Hahaha... Pantas saja orang di luar sana menganggap kamu gila! Mana bisa orang-orang waras itu mengerti omongan seperti ini." Aku diam sesaat, memperhatikan tiap jengkal tubuhnya, "Tidak ada jiwa yang bermasalah. Yang bermasalah adalah hal-hal yang ada di luar jiwa itu. Yang bermasalah itu kebiasaan, aturan, orang-orang yang mau menjaga tatanan. Kalian hanya perlu keluar dari lingkungan mereka, karena orang-orang seperti kamu hanya berbeda."
Meskipun pikiran dan tubuh telah terpenjara, tapi jiwa masih tetap bebas berkelana. Pikiran kerap hanya terbangun oleh tempelan-tempelan yang kita ambil atau dipaksa masuk oleh sekitar kita. Sementara tubuh selalu diperlakukan sebagai pengikut pikiran. Ia tidak hadir dengan kewenangan. Maka ketika tubuh bergerak sendiri, lepas dari pikiran, selalu dianggap pembangkangan.
Sementara jiwa adalah kesadaran yang menempel dalam keberadaan manusia. Sangat kecil, sangat tersembunyi. Suara-suaranya selalu jernih, tapi lirih tak terdengar. Kesadaran yang lama tak diperhatikan, akhirnya makin tersembunyi, kalah oleh timbunan-timbunan suara luar yang diyakini sebagai kebenaran.
Jumat, 25 November 2016
Sejak pertama kali
manusia mulai menggali kuburan, diiringi bunga dan bersedih karena kematian
yang lain, 110 milyar manusia yang pernah tinggal di planet ini telah tiada.
6,9 milyar manusia yang masih hidup sampai hari ini, menjejaki tanah tempat tidur
orang-orang mati, yang suatu hari juga akan mati dan membusuk.
Tidak hanya
manusia, tapi semua yang hidup di dunia ini akan mati.
Jangan terlau negatif.
Kematian adalah hadiah
untuk mereka yang pernah hidup. Kematian adalah istirahat, cermin yang
menggambarkan kehidupan mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)
Design by: StarSunflower Studio | Made with Vintage Mini Kit by: Etoile du nord