Kau hidupi rahasia layaknya bayangan sendiri. Ia melekat di usia, getah menanti disadap
ingatan-ingatan yang ingin diungkap.
ketika kau memungut buah yang jatuh,
bayangan kau ikut memungut seluruh,
hingga tanah sukar bedakan tubuh dan ruh.
kau bersembunyi dari banyak penyesalan
dan penyangkalan layaknya menentukan
arah arsiran pada gambar pemandangan
dalam pelajaran sekolah dasar, meski aku tahu arah datangnya cahaya itu.
kau rawat rahasia dan menamakannya: aku, petani yang lupa menanamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar