Selasa, 23 September 2014

Delusif(?)

Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh dirinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil kreasi hatinya yang sedang memendam rindu. Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang.

Merasa seolah-olah itu kabar baik.
Padahal saat itu ia tahu kalau itu hanya bualan perasaannya, maka saat itulah hatinya akan hancur berkeping-keping.

Patah hati! menuduh seseorang itu
mempermainkan dirinya. Lah, siapa yang mempermainkan siapa, coba?

Karena kitalah yang bertanggung jawab atas perasaan dan pengharapan yang telah masuk ke dalam hati.

Agar Kau Tahu

Bukan tentang kehilangan, bukan pula tentang yang terhempas, tapi tentang bagaimana melepasnya pergi dengan ikhlas.

Belajarlah merelakan agar kau tahu beda antara melemahkan dan menguatkan.

Belajarlah melepas agar kau tahu beda antara terbebas dan terhempas.

Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput; nanti dulu, biarkan aku sejenak…

Terbaring di sini; ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput.

Sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi…