Minggu, 24 Maret 2013

Monolog

"Kenapa dengan berjalannya waktu aku malah terus memikirkan mu? Ku pikir memori itu akan rusak juga terkikis zaman" keluhnya.
"kenapa kita tidak bisa seperti biasa?" tanyanya kesal. Meremat-remat telapak tangan gemas.
"Bukan... Bukan untuk kembali maksud ku, hanya seperti orang-orang pada umumnya" tambahnya semakin kesal.
"masih belum selesai bukan? Kita sama-sama itu, atau hanya hipotesa ku saja?" gumamnya terisak.
"kenapa harus aku lagi? Kenapa bukan kamu saja?! Kan kemarin-kemarin sudah aku!" bentaknya marah.
"terus lah terus! Apakah aku? Atau kamu memang begitu?" ucapnya, memukul-mukul bantal lemas.
"iya iya lemparkan saja semua pada ku" katanya menangis, tertunduk.
"oh tidak. Ternyata memang benar aku yang salah, maaf" ujarnya pelan.
"terima kasih" ungkapnya. Mengangkat kepala, diam. Berusaha menata memori.
"jika bukan kamu, mungkin aku tak tahu apa-apa" ujarnya tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar