Selasa, 21 Mei 2013

Dialog (2)

"Oh maafkan aku, sungguh. Aku benar-benar menyesal"
"Iya, tidak apa-apa. Lain kali lebih hati-hati ya"

Dan dia pun tersenyum lega, rasa takutnya hilang sudah. Selama beberapa menit kedepan dia pun akan bersikap manis sebagai bentuk penyesalan, walau seseorang disebelahnya masih tersenyum kecut.

***

 "Oh maafkan aku, sungguh. Aku benar-benar menyesal"
"Iya, tidak apa-apa. Lain kali lebih hati-hati ya"

Maaf katamu?! Kamu pikir kata maaf mu cukup. Ah! Mau minta ganti rugi pun sungkan, teman sendiri, tapi? argh!

***

"Oh maafkan aku, sungguh. Aku benar-benar menyesal"
"Iya, tidak apa-apa. Lain kali lebih hati-hati ya"

Syukurlah kamu tidak marah. Aku pikir kau akan mengumpat dengan sejuta kata tercela.

***

"Oh maafkan aku, sungguh. Aku benar-benar menyesal"
"Iya, tidak apa-apa. Lain kali lebih hati-hati ya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar