Selasa, 20 Agustus 2013

Ketika #3


"apa yang bisa saya bantu, bu?" ini sudah keempat kalinya suster menanyakan hal yang sama kepada Lena. Dengan keramah-tamahan dan kesabaran hasil pendidikan akademi perawatannya, suster ini patut diberi penghargaan.

Sedikit pun Lena tak menatap suster yang sejak tadi berbicara padanya. Padangan mata Lena kosong sekosong jiwanya.

Suster itu bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Lena sendiri. Tak lama ia kembali dengan segelas air putih ditangannya, dengan lembut menyerahkan air hangat itu kepada Lena. "minumlah barang setitik"

"mengapa kau pikir aku membutuhkan segelas air hangat?!" bentak Lena. Ia mengangkat wajahnya. Matanya menyeledik. "aku bahkan tak memintanya!"

"eh maaf... Aku hanya menyediakannya untuk mu. Barangkali kamu haus" sekarang suster itu mulai gugup. Pertama kalinya ia mendapat perlakuan seperti ini oleh pasien.

"sok tahu!" Lena bangkit dari kursi tanam rumah sakit itu. Kali ini bentakkan Lena lebih keras dari sebelumnya, membuat orang-orang disekitar mereka menoleh. Bingung. Membuat suster itu mundur beberapa langkah. Takut.

"ketika aku meminta sesuatu baru berikan itu padaku, jika tidak jangan sok tahu! Kau bukan pesulap yang dapat membaca pikiran ku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar