Senin, 29 April 2013

Dalam diam (3)

Dalam diam aku terpacu, setiap detik terasa sangat berharga.
Dalam diam aku berubah menjadi besi, yang melesat tertarik daya magnet. Entah sejak kapan daging dan tulang mu berevolusi menjadi magnet yang sekuat ini.
Dalam diam semua partikel ku bergejolak ketika bola mata kita manatap lekat.
Dalam diam degupan ini berdetak lebih dashyat hanya dengan satu simpul senyuman.
Dalam diam jari ini berkeringat, tangan ku basah seperti orang yang menderita paru-paru basah. Entah sejak kapan.
Dalam diam bunga-bunga terus bermekaran, walau sudah ku pangkas sampai akar.
Dalam diam semuanya harus dikubur dalam-dalam.
Diam-diam perasaan itu tumbuh menjadi harap yang tak terucapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar