Selasa, 30 April 2013

Dalam diam (final)

Banyak orang yang diam-diam menyimpan perasaannya. Entah itu cinta, benci, marah, malu atau sakit sekalipun. Ada ribuan alasan yang tak terucap dibelakangnya -entah itu logis atau tidak, tak mengapa semua mempunyai hak yang sama, bukan?

Lantas bagaimana dengan kamu? Bukan kah ada satu dari banyak perasaan yang kau pendam? Sampai kapan kamu akan mengunci mulut mu rapat-rapat? Mengapa kamu membiarkannya jatuh kedalam palung mu yang terdalam?

Iya, aku tahu tak sepantasnya aku mengusik mu dengan pertanyaan menyelidik. Tapi dapat kah aku memberi tahu sesuatu? Hei, ini sangat rahasia kawan jangan sampai yang lain dengar.

Beberapa minggu ini aku gemar membaca buku filsafat (ya aku memang tidak begitu menyukainya bahkan menganggap itu hal yang bodoh) dan aku menemukan sebuah pemikiran yang menarik, mungkin ini dapat membantu mu -dan aku tentunya.

Ada seorang filsuf (maaf namanya begitu rumit aku bahkan tak sanggup mengingatnya dengan baik) mengatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang benar-benar "benar", selalu ada perubahan dari "benar" karena semuanya mengalir dan berubah. Yap! Seketika aku setuju dengannya, aku pun mempunyai gagasan "bukan kah semuanya itu relatif? Tergantung asumsi apa yang dipakai dan sudut pandang mana yang dilihat". Sama seperti alasan-alasan untuk memilih meredam segala perasaan yang kita miliki.

Bagi mu mungkin itu hal yang paling logis karena kamu menganggapnya "benar", tapi bagaimana dengan si tokoh utama yang ada dalam cerita mu? Bukan kah dia juga memiliki "kebenaran" juga untuk mengetahuinya?

Bagaimana keputusan itu diambil aku tak ingin tahu-menahu. Itu urusan mu. Entah hati dan pikiran mu berperang seperti apa, jelas bukan urusan ku. Tapi satu yang jelas menjadi urusan ku, pertama, kamu harus mendengarkan filsuf itu. Pada kenyataannya tidak ada yang memiliki kebenaran yang kekal. Kedua, aku benci kata "lebih baik dia tidak tahu". Egois! Siapa kamu memutuskan sepihak begitu? Kan belum pasti semua akan terjadi sesuai seperti yang kau ramalkan. Kamu tidak mempunyai ilmu sihir, kan?

Urusan mu, bagaimana membuatnya perasaan-perasaan itu tersampaikan. Percaya lah, membuat ganjalan di hati tidak pernah enak. Apapun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar