Jumat, 07 Juni 2013

Dialog (final)

Seringkali, rindu tersembunyi dalam "apa kabar". Seringkali, kasih sayang tersembunyi dalam "jangan lupa makan ya" - Fiersa Besari

Setiap kata yang terucap adalah hasil dari hati dan pikiran. Hati melontarkan rasa dan pikiran yang menyaringnya; bagaimana rasa itu disampaikan dengan kata-kata. Ada yang memilih meluapkan segalanya tanpa peduli apa yang diucapkan, ada juga yang memilih menyaringnya dengan hati-hati. Tak apa, dua-duanya boleh benar boleh salah.

Ada yang bilang ingin menjaga perasaan orang yang mendengar perkataanya. Ada juga yang bilang tidak tahu harus berkata apa. Tak sedikit juga ada yang bilang buat apa ditahan-tahan. Tak apa, semuanya boleh benar boleh salah.

"Komunikasikan biar kita paham. Jangan ngode jangan berharap kita peka. Kita bukan pesulap yang bisa baca pikiran kalian" - Kris

Untuk orang yang memilih untuk menjaga perasaan orang lain, mungkin ia akan mengatakan dengan cara yang berbeda tapi dengan diksi yang sama. Walau tak semua ia lontar. Ada beberapa bagian yang ia sisakan diujung hatinya. Menyimpannya terus. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tak apa, ia pun berhak melakukannya.

Untuk orang yang tak tahu harus berkata apa, mungkin ia terlalu takut untuk menerima hasil dari ucapannya. Atau merasa bahwa diam merupakan jalan tengah yang terbaik. Diam belum tentu tak peduli, bukan? Tak apa, ia pun berhak melakukannya.

Untuk orang yang memilih meluapkan segalanya, mungkin ia tidak ingin menyimpan sisa-sisa kebencian, kejelekan atau amarah. Lebih baik terus terang, daripada terjangkit penyakit hati. Mungkin setelah itu perasaannya jadi lega dan kembali normal seperti biasa. Tak apa, ia pun berhak melakukannya.

Jelas jika situasi, kondisi dan lawan bicara menjadi salah satu faktor akan memilih yang mana (sifat lahiriah bisa juga menentukan). Sesungguhnya kata-kata dapat dimainkan namun sikap dan tatapan mata tidak bisa kau apa-apa kan. Dalam setiap kata memiliki makna, dalam setiap kalimat memiliki cerita.

Apapun yang kamu pilih, pilih lah dengan kepala dingin dan hati yang bijak. Kata-kata tak bisa ditarik kembali. Perasaan tidak bisa di-undo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar