Rabu, 19 Juni 2013

Secangkir Kopi (2)

Hari ini kota tiba-tiba diselimuti kabut yang lumayan membuat jarak pandang kabur. Dingin menggigit kulit, saat ini pukul setengah enam, masih terlalu pagi untuk membuka kedai memang tapi hari Senin selalu banyak antrean panjang para pekerja yang walaupun terburu-buru, masih sempat menyisihkan menit mereka hanya untuk secangkir kopi hangat. Jadwal tidur ku harus digantikan dengan mengangkat berkarung-karung biji kopi dan memasukkannya kedalam mesin untuk di panggang.

Pekerjaan ini memang tidak menjanjikan banyak uang tapi aroma dari biji-biji kopi yang terpanggang dan terhampar ke seluruh ruangan merupakan bayaran lebih yang sangat ku nikmati. Indonesia memiliki banyak sekali jenis kopi dan masing-masing memiliki aroma yang khas.

Kopi Jawa atau Java coffee memiliki aroma khas rempah yang nikmat tak heran jika banyak penikmat kopi diseluruh dunia mencandu cita rasanya yang lembut. A Cup of Java adalah istilah yang dipakai orang barat untuk Indonesia ketika zaman kolonial Belanda berlangsung.

Dulu paman Han sering sekali mengirim berkarung-karung biji kopi jawa ke kedai. Paman Han merupakan salah satu penyedia biji kopi jawa terbaik. Perkebunan kopi yang terletak di Magelang ini memang sedang berkembang pesat ditengah maraknya ekspor biji-biji kopi jawa ke luar negeri.

Paman Han selalu bercerita tentang perkebunan kopi milikinya. Sesekali aku tertegun mendengar cerita laki-laki paruh baya itu. "kamu tahu bagaimana harumnya biji-biji kopi yang siap panen, Lea?" Ujarnya semangat. "rasanya seperti sedang berada di dalam mesin pemanggang" lanjutnya tertawa.

Paman pernah memberi sebuah foto perkebunan miliknya. ah menyenangkan sekali, aku bisa membayangkan betapa sejuknya udara di bawah kaki gunung yang bercampur aroma biji kopi jawa yang lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar