Jumat, 18 April 2014

Rindu

Aku ingin pinjam ceruk malam, lalu menawan basah bibirmu sekedar memintamu untuk mengecup keningku sebelum menelusuri mimpi dalam pejam walau yang ada di antara kita, hanya kemarin dan saat ini. Bukan selamanya. Layaknya hujan, kau hanya membutuhkan keberadaannya sewaktu-waktu, tapi tidak untuk sepanjang waktu.
Dalam pertemuan rindu yang singkat tanpa sekat. Luka dan suka mengalir di sana tanpa jeda... Jika mencintaimu adalah luka, maka biarlah aku menjadi rindu dalam doa-doa yang tak kau ketahui. Ah bukankah aku sudah bilang… Rindu itu keparat, jarang sekali selesai.

3 komentar:

  1. Rindu itu keparat =))

    BalasHapus
  2. Rindu itu memang seperti candu. Hanya punya satu penawar, temu.
    Namun, rindu tidak melulu soal kesukaran, tp rindu adalah konstruksi rasa yg paling manis menurut saya. Karna rindu sesekali memberi saya ruang untuk sekedar melamuni-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah kadang memang ada rindu yang seharusnya tidak untuk dipertemukan..

      Hapus