Sabtu, 26 April 2014

Kata-Kata yang Senantiasa Terjaga

Jangan kaget jika kau seperti diawasi ketika membaca sajak-sajakku ini. Memang ada sejumlah kata yang tetap terjaga ketika penulisnya terlelap.

Matanya keperakan seperti dinding tembikar, dari sana kenangan, begitu para perajin kesedihan menyebutnya, diolah di sebuah tungku menyala lebur bersama dingin malam, buku puisi, dan lagu kesukaan kita.

Jangan kaget jika kau seperti diintai ketika bertamu ke kediamanku ini mondar-mandir, berjaga siang malam mengawasi sepi yang berkeliaran terlebih malam yang tenang tak pernah gagal menenung para perenung.

Sebab ini rumah kampung tempat anak-anak kecil main lempung bukan jenis rumah di perumahan yang menjauhkan dari keramahan. Ada sejumlah hari, sejumlah peristiwa yang berharap disapa.

Jangan takut jika kau seperti diawasi, sejatinya mereka doa-doa yang curiga kalau-kalau nasib buruk akan menimpamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar